Senin, 06 Juli 2015

Anjuran Rasul Melepas Alas Kaki Terbukti Ilmiah

Menggunakan alas kaki seperti sepatu atau sendal menjadi salah satu upaya untuk melindungi kaki dari bahaya benda tajam atau kotoran. Namun dalam Islam, Rasulullah SAW memerintahkan agar umatnya sesekali melepaskan alas kaki. Umat terdahulu tentu belum mengetahui khasiat medis dari perintah ini selain bukti ketaatan kepada Nabinya.

Namun kajian kontemporer menyebutkan bahwa berjalan tanpa alas kaki ternyata memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh kantor berita Jerman menjelaskan, berjalan dengan bertelanjang kaki dalam bentuk piknik megobati kaki sakit.

Para peneliti menyebutkan, aktivitas berjalan di rumput, tanah atau kayu dapat merangsang saraf dan pembuluh darah agar berfungsi optimal. Kegiatan ini juga dapat menjaga bentuk alami kaki serta menguatkan otot-otot betis dan menenangkan sistem saraf. Selain itu juga dapat mengaktifkan pusat-pusat (titik-titik) vital di bawah kaki, yang menyebabkan adanya rangsangan sirkulasi darah dan pengobatan varises.

Sebelumnya ditemukan bahwa penyebab utama penyakit kaki adalah penggunaan sepatu yang terus menerus. Bahkan, khusus untuk anak-anak yang sering memakai sepatu berkemungkinan besar bisa terkena penyakit Bowlegs (kaki O). Pelindung pada kaki ini menyebabkan terjadinya tekanan pada sisi-sisi kaki dan menghambat pergerakan pembuluh darah. Sehingga pengobatan yang biasa diterapkan pada penderita adalah berjalan tanpa menggunakan alas kaki selama seperempat jam setiap hari.

Manfaat lain dari olahraga sederhana dari Rasulullah ini adalah mengobati kelainan pada kaki dan penyakit kaki datar (Flat Feet/Pet Planus) pada anak-anak. Selain manfaat tersebut, kegiatan tidak memakai alas kaki juga bermanfaat untuk memberikan vitalitas untuk kebugaran tubuh, serta meningkatkan kemampuan untuk bekerja dan menambah tingkat energi dalam tubuh.

Setiap penemuan ilmiah, pasti kita akan mendapatkan bahwa sinyal-sinyal Qur’ani atau Nabawi telah menunjukkannya. Nabishallallahu ‘alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada para Shahabat beliau radhiyallahu ‘anhum agar mempraktekkan jalan kaki seperti ini (tanpa alas kaki). Dan telah diriwayatkan dari Fadhalah bin ‘Ubaid bahwasanya dia berkata:

"Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar berjalan tanpa alas kaki kadang-kadang." (Musnad Imam Ahmad dengan sanad yang shahih menurut Syaikh al-Albani dan Syau’aib al-Arna’uth rahimahumallah)

Dan hadits yang semakna dengan hadits ini sangat banyak. Dan adapun sinyal (isyarat) dari al-Qur’an adalah apa yang disebutkan dalam kisah Musa ‘alaihissalam ketika sampai di tempat suci (untuk menerima wahyu), AllahSubhanahu wa Ta’ala berfirman:

"…Maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa." (QS. Thaahaa: 12)

Bukan rahasia lagi bahwa umat muslim selalu menerapkan olahraga ala Nabi Muhammad SAW ini dalam keseharian. Kaum Muslimin senantiasa mempraktekkan ini masuk ke masjid, yang mana seorang mukmin memasuki masjid dengan bertelanjang kaki, lima kali sehari. Dan seandainya kita hitung total jarak yang ditempuh oleh seorang muslim setiap hari di dalam masjid (terutama jika masjidnya besar), itu sudah cukup untuk mendapatkan manfaat dari olahraga ini. 

Messi Tolak Golden Ball Copa America?

By 
on 

Liputan6.com, La Serena - Kegagalan Argentina meraih trofi Copa America 2015 di Chile menambah catatan buruk Lionel Messi untuk negaranya. Menariknya, bintang Barcelona itu diduga menolak untuk menerima penghargaan pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Hal lucu terjadi pada saat penyerahan penghargaan. Salah satu trofi yakni bola emas lambang untuk pemain terbaik tiba-tiba diturunkan dari podium beberapa saat sebelum acara penyerahan.
Diyakini Messi menolak trofi tersebut karena tidak ingin bahagia di saat timnya kalah. Hal ini terlihat dari raut wajah kecewa pemain 26 tahun tersebut.

Jika Messi tetap menerima penghargaan itu, bukan tidak mungkin kejadian di Piala Dunia 2014 lalu akan terulang. Saat itu, wajah Messi tampak muram menerima penghargaan di sebelah kiper timnas Jerman, Manuel Neuer.

Pada partai puncak yang digelar pada 5 Juli 2015, tim Tango menyerah dari Chile pada babak adu penalti. Dua penendang Argentina, Gonzalo Higuain dan Ever Banega, gagal mengeksekusi penalti dengan baik sehingga membuat Argentina takluk 1-4 dari tuan rumah. (Ton/ Vid)

Diserang Ikan 'Prasejarah' di Sungai, Bocah 5 Tahun Tewas

By 
on 
Liputan6.com, Florida - Seorang bocah di Florida, AS, Jaylon Rippy, meninggal dunia setelah diserang ikan jenis sturgeon dari Sungai Suwannee. Ibu dan saudara laki-lakinya yang berada di dalam satu kapal pun terluka dalam insiden tersebut.

"Jaylon Rippy tewas setelah diserang pada Kamis 2 Juli malam. Ibunya dan saudara laki-laki berusia 9 tahun juga terluka. Mereka dibawa ke rumah sakit Gainesville. Kondisi mereka belum diketahui," kata pejabat satwa liar seperti dikutip dari News.com.au, Senin (6/7/2015).

Florida Fish and Wildlife Conservation Commission mengatakan itu adalah korban tewas pertama akibat serangan sturgeon di Sungai Suwannee. Dari total 4 orang terluka karena lompatan ikan sturgeon tahun ini, 2 di antaranya tengah mendayung perahu.
Para pejabat satwa liar mengatakan Colleen Harvey dan suaminya Charles dikejutkan dengan lompatan si ikan saat berperahu di sepanjang Sungai Santa Fe.
Bulan lalu, remaja 14 tahun juga pingsan akibat ditimpa sturgeon saat berperahu dengan keluarganya.

Ikan sturgeon dikenal kerap melompat lebih dari 2 meter di atas air. Banyak orang berperahu di sungai Florida utara dilaporkan terluka akibat ulah nakal ikan berukuran besar itu ketika melayang dari sungai.
Ikan yang penampilannya mirip dari zaman prasejarah itu disebutkan memiliki pelat keras di sepanjang punggung. Mereka bisa tumbuh hingga panjang 2,4 meter, dengan berat sampai 90 kg, dan dapat menyebabkan cedera serius.

Pada 2007, seekor sturgeon yang melompat membuat wanita berusia 50 dari St Petersburg terluka parah. Ketika itu ia tengah mengendarai perahu pribadi di sepanjang Sungai Suwannee.
Akibatnya, limpa perempuan itu pecah dan 3 jari patah, juga kehilangan jari kelingking kiri serta satu gigi.

Ikan sturgeon biasanya kembali ke daerah itu pada musim semi. Aksi akrobat mereka sering bergantung pada tingkat air. Tahun ini tercatat ketinggian sungai sangat rendah, sehingga menyebabkan hewan air itu melompat lebih sering daripada  beberapa tahun terakhir.
Ahli biologi tidak yakin mengapa mereka melompat, tapi mereka meyakinkan para pengguna perahu di sungai tersebut bahwa ikan tidak mencoba untuk menyerang orang. (Tnt/Yus)

Watimpres: Kondisi Ekonomi RI Jauh Lebih Baik Dibanding Yunani

By  
on 
Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Yunani yang dipastikan tidak dapat membayar utangnya ke International Monetary Fund (IMF) dan menolak untuk menyetujui persyaratan dana talangan dari negara-negara di Eropa melalui referendum menjadi perhatian banyak negara lain termasuk Indonesia. Pasalnya, jika negara tersebut akhirnya terjerat krisis yang berkepanjangan bisa menular ke negara-negara lain. 

Meski masalah Yunani tidak memiliki dampak secara langsung, pemerintah Indonesia tetap mengantisipasi dampak yang terjadi. Bukan hanya dampak antara Yunani dengan Indonesia, namun juga dampak antara Yunani dengan negara-negara lain di Eropa yang kemungkinan besar akan berdampak juga ke Indonesia. 

Untuk membahas mengenai dampak-dampak tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berkonsultasi dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih pada Senin (6/7/2015). Sri diminta oleh Presiden Jokowi untuk memberikan masukan mengenai kondisi ekonomi Indonesia untuk saat ini.

"Kami tidak secara detail diskusikan itu, tapi saya percaya kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dari Yunani," kata Sri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Hal itu dibuktikan Sri dengan adanya beberapa Undang-Undang yang dibuat pemerintah yang diakuinya cukup mumpuni untuk meredam gejolak ekonomi global. "Sistem keuangan kita sekarang ini lebih baik UU-nya, dan punya mekanisme mengantisipasi perkembangan yang ada," tegasnya.

Hal yang disampaikan secara detail kepada Presiden dikatakannya mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan daya saing Indonesia terutama dalam meningkatkan kualitas ekspor.

‎"Kami memberikan pertimbangan dan nasihat bagaimana memperbaiki kinerja ekonomi kita, karena pertumbuhan ekonomi kita 4,7 persen, kami harus bangkit lagi, dan stabilitas ekonomi kita bisa terjaga," tutupnya. (Yas/Gdn)

Pasca Pengumuman Hasil Referendum, Yunani Kisruh

on